Francisco de Goya

Francisco José de Goya y Lucientes, lahir pada tanggal 30 Maret 1746, adalah seorang pelukis dan pembuat grafis Spanyol yang berdiri sebagai tokoh monumental dalam transisi dari akhir periode Barok ke Romantisisme. Karya-karyanya mencakup berbagai genre dan gaya, mencerminkan kemampuan luar biasa untuk menangkap esensi zamannya sambil merintis ekspresi artistik baru. Dilahirkan di Fuendetodos, Spanyol, karya awal Goya menganut gaya Rococo yang lazim selama tahun-tahun pembentukannya. Dia berlatih di bawah bimbingan José Luzán Martínez dan kemudian pindah ke Madrid di mana dia belajar di Royal Academy of Fine Arts of San Fernando. Seiring berjalannya waktu, seni Goya berkembang, menunjukkan pengaruh besar dari para Tuan Tua namun juga melepaskan diri dari norma-norma tradisional. Goya memegang posisi penting sebagai pelukis istana untuk keluarga kerajaan Spanyol, yang memungkinkan dia menghasilkan potret yang berwawasan luas dan ahli secara teknis. Karya potretnya dicirikan oleh kedalaman psikologisnya, tidak hanya menangkap kemiripan fisik tetapi juga kehidupan batin subjeknya. Di antaranya, "Keluarga Charles IV" (1800) adalah contoh penting yang mencerminkan dinamika kompleks kekuasaan dan kepribadian dalam rumah tangga kerajaan. Rangkaian lukisannya, seperti "Los Caprichos" (1799), "The Disasters of War" (1810-1820), dan "The Black Paintings" (sekitar tahun 1820), memamerkan visi Goya yang lebih gelap dan komentar sosialnya. Cetakan dan mural ini menonjolkan tema kebodohan manusia, kekejaman perang, dan irasionalitas sifat manusia, menandai perubahan besar dari gambaran ideal yang khas pada zaman itu. Apalagi lukisan Goya kerap mendalami peristiwa sejarah, adegan mitologi, dan kehidupan sehari-hari dengan intensitas yang sama. "Third of May 1808" (1814) adalah salah satu karyanya yang paling terkenal, yang menggambarkan momen mengerikan selama Perang Semenanjung—sebuah karya inovatif yang memengaruhi generasi seniman realis dan anti-perang masa depan. Di tahun-tahun terakhirnya, setelah mengalami penyakit dan pergolakan politik, seni Goya menjadi semakin personal dan penuh teka-teki. Melarikan diri ke Prancis menjelang akhir hidupnya, ia terus berkarya, meninggalkan warisan yang sangat berdampak pada seni modern. Sepanjang karirnya, keserbagunaan dan semangat inovatif Goya membedakannya dari orang-orang sezamannya. Eksplorasinya terhadap cahaya dan bayangan, penggunaan warna, dan kesediaannya untuk menghadapi isu-isu sosial menjadikannya pelopor gerakan Realis dan inspirasi bagi orang-orang seperti Manet, Picasso, dan banyak orang lain yang mengikuti jejaknya. Francisco de Goya meninggal di Bordeaux, Prancis, pada tanggal 16 April 1828, namun kontribusi artistiknya telah memastikan tempatnya yang abadi di jajaran pelukis besar.